Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bisa menjadi model percontohan UMKM nasional. Sebagai salah satu gudang UMKM, DI Yogyakarta memiliki karakteristik spesial sebagai pusat pengembangan UMKM.
“Perekonomian daerah yang maju adalah ekonomi yang kreatif dan memiliki banyak terobosan. Sebagai gudang UMKM, DI Yogyakarta bisa menjadi percontohan nasional,” kata Anindya Bakrie pada Rapimda Kadin DIY di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Minggu (9/2/2025).

Rampimda yang mengusung tema “Sinergi dan Akselerasi: Mendorong Pencapaian Ketahanan Pangan, Penciptaan Lapangan Kerja, Perumahan, dan Pariwisata” itu dihadiri Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Anindya Bakrie sependapat dengan pernyataan Gubernur DIY bahwa jasa UMKM jangan sampai dilupakan. “UMKM adalah penyelamat saat ekonomi susah dan krisis, baik pada 1998, tahun 2008, maupun 2020,” tegas dia.
Ketum Kadin Anindya mencontohkan peran UMKM dan koperasi di DIY yang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Program itu terlaksana dengan baik,” tutur dia.

Saat pemerintah menggulirkan program pembangunan 3 juta rumah murah per tahun, menurut Anindya, Kadinda DIY juga mencanangkan rumah murah untuk masyarakat guna mendukung program tersebut.
Anin mengungkapkan, program 3 juta rumah sangat bermanfaat, bukan saja bagi masyarakat yang membutuhkan, tapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan. Itu karena sektor properti memiliki mata rantai atau sektor ikutan yang sangat banyak, sekitar 190 sektor. “Apalagi hilirisasi program rumah murah melibatkan banyak vendor UMKM,“ ujar dia.
Anindya Bakrie juga menyebut besarnya potensi pariwisata di DIY. “DIY punya banyak sekali objek wisata yang luar biasa. Selain wisata alam yang beragam dan menarik, ada objek budaya, seperti Borobudur dan Prambanan. Itu salah satu andalan kita meningkatkan kunjungan turisme di Indonesia, termasuk wisatawan asing,” papar Anin.

Kecuali itu, menurut Anindya, di Yogya ada ratusan kampus yang bisa menjadi pendobrak teknologi, terutama di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). “Semua itu membutuhkan insinyur atau tenaga kerja, teknologi sudah tersedia. Ini bisa menjadi motor bukan hanya bagi Yogya, tapi Indonesia,” tandas dia.
Anindya mengapresiasi pelaksanaan Rapimda Kadin Yogyakarta yang berlangsung sukses. “Kadin semakin kuat, semakin diakui, dan juga diberikan peran untuk bisa bekerja sama antara Kadin pusat dan daerah,” ucap dia.

1.000 UMKM Anggota Kadin
Sementara itu, Ketua Kadinda DIY, GKR Mangkubumi menyatakan, Kadinda DIY memiliki program yang secara konsisten dilaksanakan setiap tahun, seperti membangun rumah layak huni, memberantas stunting, dan bersinergi dengan mitra-mitra lainnya.
“Untuk membangun ekonomi, kita tidak bisa sendirian, tapi harus berkolaborasi. Saat ini ada sekitar 1.000 UMKM yang masuk menjadi anggota Kadin. Kami ingin bersama mereka berkembang menjadi UMKM yang naik kelas,” tutur putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X itu.

Menurut GKR Mangkubumi, Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia pada 16 Januari 2025 menjadikan Kadin sebagai organisasi pengusaha yang solid, kuat, dan bersatu. “Hal itu memberikan energi positif dan keyakinan bahwa Kadin mampu menjadi mitra strategis pemerintah serta pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di semua tingkatan,“ tegas dia.
Dia menjelaskan, Kadin DIY telah membuktikan komitmennya dalam berkontribusi nyata mengatasi persoalan sosial dan ekonomi di DIY, di antaranya membantu pemerintah melaksanakan program pengurangan kemiskinan ekstrem.