JAKARTA, kadin.co – Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie optimistis negara-negara ASEAN akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global pada masa mendatang.
“ASEAN diproyeksikan menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia,” kata Anindya Bakrie saat memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2024 di Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024).
ASEAN, menurut Anindya Bakrie, telah menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-5 di dunia sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk ASEAN yang telah mencapai 671 juta jiwa dengan nilai produk domestik bruto (PDB) sekitar US$ 3,6 triliun pada 2022.
Anindya menjelaskan, ekonomi ASEAN memiliki ketahanan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan global yang terus bermunculan.
“Pada 2022, ASEAN mencatat tingkat pertumbuhan yang solid sebesar 5,7%. Ini menunjukkan daya tahan kawasan kita,” tegas Anindya.
Ketum Kadin Indonesia menambahkan, penanaman modal asing atau foreign direct investment (FDI) di kawasan ASEAN juga menorehkan angka yang mengesankan.
“FDI mencapai US$ 224,2 miliar pada 2022. Ini tidak lepas dari peran perusahaan multinasional yang terus mendiversifikasi rantai pasok mereka ke Asia Tenggara,” papar Anindya.
Anindya mengungkapkan, daya tarik ASEAN sebagai pusat investasi strategis pun semakin kuat. Kawasan ini bukan hanya penting bagi Asia Pasifik, melainkan juga menjadi mesin pertumbuhan yang semakin signifikan bagi ekonomi global di masa mendatang.
“Dalam dekade mendatang, ASEAN diproyeksikan menjadi salah satu mesin pertumbuhan utama, khususnya bagi kawasan Asia Pasifik,” tutur dia.
ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2024 merupakan konferensi tingkat tinggi (KTT) pengusaha yang diselenggarakan ASEAN Business Advisory Council (BAC) mulai 7 hingga 11 Oktober 2024.
Konferensi ini mempertemukan sekitar 1.000 pemimpin dunia, CEO, dan eksekutif senior yang mewakili perusahaan multinasional dan regional. Acara yang diselenggarakan ASEAN BAC ini akan memperkuat suara sektor swasta dalam mendorong reformasi kebijakan dan menempatkan ASEAN di pusat integrasi ekonomi global.