Home Berita Kadin FBIB Hasilkan Kerja Sama US$ 2,65 Miliar, Babak Baru Kolaborasi Indonesia-Brasil Dimulai

FBIB Hasilkan Kerja Sama US$ 2,65 Miliar, Babak Baru Kolaborasi Indonesia-Brasil Dimulai

by Admin

RIO DE JANEIRO, BRASIL – Forum Bisnis Indonesia-Brasil (FBIB) berhasil merampungkan lima nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara korporasi Indonesia dan Brasil senilai US$ 2,65 miliar. Momen ini menandai babak baru kolaborasi kedua negara.

Penandatanganan MoU tersebut disaksikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Utusan Khusus Presiden/Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim S Djojohadikusumo, dan Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Acara bernama Forum Bisnis Indonesia-Brasil Bersama Presiden RI Prabowo Subianto itu digelar di sela-sela penyelenggaraan KTT G20 di Istana Copacabana, Rio De Janeiro, Brasil, Minggu, (17/11) siang waktu setempat atau Senin (18/11) menjelang pagi.

“Forum ini menekankan komitmen Indonesia untuk mendorong pembangunan berkelanjutan lewat kemitraan dengan negara-negara seperti Brasil,” kata Presiden Prabowo.

Menurut Presiden Prabowo, Indonesia dan Brasil sama-sama kaya sumber daya alam dan biodiversitas. Alhasil, kedua negara memiliki peluang kerja sama tidak hanya terkait perdagangan, tetapi juga dalam mewujudkan agenda pembangunan global.

“Melalui kerja sama pada isu-isu utama, seperti energi terbarukan, agrikultur berkelanjutan, dan pengurangan emisi karbon, kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara dan berkontribusi pada capaian tujuan pembangunan global,” ujar dia.

Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia, Hashim S Djojohadikusumo mengapresiasi penandatanganan MoU antarperusahaan besar kedua negara. “Ini adalah forum bisnis. Penandatanganan MoU ini merupakan bukti bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis,” tegas Hashim.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, penandatanganan MoU tersebut merepresentasikan babak baru kolaborasi Indonesia dan Brasil, terutama di sektor vital, seperti energi terbarukan, agrikultur, dan teknologi.

“Kadin Indonesia bangga menjadi bagian dari kerja sama transformatif ini,” tutur Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.

Segera Menjadi Anggota BRICS

Menurut Hashim Djojohadikusumo, Indonesia segera menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), di mana Brasil adalah salah satu anggota pendirinya. Hashim mengaku telah diberitahu bahwa penambahan keanggotaan BRICS akan diproses secara cepat.

“Indonesia beruntung menjadi negara Khatulistiwa. Kita berbagi hak istimewa dengan Brasil dan anggota lain dari Global South untuk memiliki sumber daya hutan yang besar, yang dapat kami tawarkan kepada semua paru-paru bumi,” papar Hashim.

Forum Bisnis Indonesia-Brasil (FBIB) digelar dalam konteks berbagi komitmen di antara kedua negara untuk pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi. Indonesia dan Brasil merupakan rumah dari hutan hujan tropis terbesar dunia, dan berperan penting bagi regulasi iklim dan pelestarian biodiversitas.

FBIB juga fokus mengeksplorasi peluang-peluang kolaborasi baru, utamanya terkait perdagangan, investasi, energi, dan pembangunan berkelanjutan, yang sekaligus menjadi tema utama Presidensi G20 di Brasil Building a just world and a sustainable planet.

Usai penandatanganan MoU, FBIB menghadirkan CEO Dialogue dengan peserta gabungan antara CEO Indonesia dan Brasil. Presiden Prabowo Subianto turut hadir dan membawakan pidato kunci.

Presiden Prabowo menggarisbawahi visi Indonesia tentang pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan di bawah kepemimpinannya, serta menekankan pentingnya membangun kemitraan internasional untuk mengatasi tantangan-tantangan global.

Perkebunan Tebu

CEO Dialogue juga menghadirkan paparan pelaku bisnis Indonesia yang beroperasi di Brasil, yaitu Managing Director Royal Golden Eagle (RGE), Anderson Tanoto dan Country Head FKS Group Indonesia, Yanuar Samron.

Anderson Tanoto berbagi wawasan tentang kontribusi RGE di sektor biofuel di Brasil. Sedangkan Yanuar Samron menekankan poin pembelajaran dari praktik perkebunan tebu di Brasil serta potensi aplikasinya di industri bioetanol Indonesia.

Acara FBIB diprakarsai Kementerian Luar Negeri, Kadin Indonesia, serta berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Brasil dan bermitra dengan RGE di Brasil melalui Bracell.

Kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Brasil menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, Indonesia mengekspor barang senilai US$ 1,91 miliar ke Brasil, dengan produk utama berupa sawit, minyak kelapa, dan karet. Brasil juga mengekspor barang senilai US$ 359 juta ke Indonesia pada 2024. Perdagangan kedua negara menghasilkan neraca perdagangan positif bagi Brasil senilai US$ 169 juta.

Menurut Presiden Brazilian National Confederation of Industry (CNI), Ricardo Alban, volume perdagangan kedua negara terus meningkat, terutama di sektor energi terbarukan, agrikultur berkelanjutan, dan kerja sama digital.

“Brasil dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama didorong semangat inovasi, pertumbuhan, dan keberlanjutan. Kemitraan yang dibangun saat ini menjadi fondasi untuk era baru kolaborasi bagi kedua negara,” tutur dia.

Melalui kemitraan ini, kata Ricardo Alban, kedua negara membuka jalan bagi pertumbuhan yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga berkontribusi ke tujuan lebih besar, seperti pengurangan emisi karbon, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Dia menambahkan, dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi masing-masing dan keahlian di industri kunci seperti agribisnis, biofuel, dan pertambangan, kedua negara akan mendorong pertumbuhan ekonomi sambil berbagi tanggung jawab untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Promosi Solusi Energi Bersih

Managing Director RGE, Anderson Tanoto mengungkapkan, Brasil merupakan pasar utama RGE. “Kesepakatan yang ditandatangani hari ini berperan signifikan bagi sektor biofuel, yang memegang peranan penting dalam transisi energi global,” ujar dia.

Anderson menjelaskan, komitmen bersama ini membuat kerja sama tersebut memainkan langkah penting dalam meningkatkan upaya-upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan promosi solusi energi bersih.

“FBIB menjadi contoh bagaimana pengaruh kemitraan internasional dalam menciptakan solusi nyata untuk mengatasi tantangan global. Tidak hanya memperkuat ikatan bisnis, tetapi juga membangun aliansi untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan di berbagai sektor dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” papar dia.

International Advocacy Caucus B20 2024 Brasil sekaligus Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kadin Indonesia, Shinta Kamdani mengemukakan, penandatanganan MoU kerja sama senilai US$ 2,65 miliar antara korporasi Indonesia dan Brasil patut diapresiasi.

“Diskusi dan penandatanganan MoU ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam mengatasi tantangan kunci, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan energi terbarukan,” tegas Shinta Kamdani.

You may also like

Leave a Comment