JAKARTA,– Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menyatakan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dan Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/ICA CEPA) dapat membantu pemerintah dan dunia usaha mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, ICA CEPA dapat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi ke-5 terbesar di dunia. Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati peringkat ke-16 di dunia dengan nilai US$ 1,4 triliun. Di sisi lain, pemerintah menargetkan Indonesia pada 2045 menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita US$ 30.300 dibanding saat ini sekitar US$ 4.919,7.
“Manfaat yang bisa didapatkan Indonesia saya rasa sangat jelas. Melalui CEPA, kita bisa meningkatkan transparansi, efisiensi, efektivitas, dan predictability. Itu semua adalah unsur-unsur yang penting bagi bisnis dan perekonomian,” kata Anindya dalam ICA CEPA Forum Panel Discussion di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Menurut Anindya Bakrie, untuk mencapai visi Indonesia Emas pada 2024 saat bangsa Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan, pemerintah dan dunia usaha menginginkan perekonomian nasionak tumbuh 8% secara bertahap selama lima tahun ke depan.
“Pada saat bersamaan, pemerintah dihadapkan pada tantangan untuk mengentaskan angka kemiskinan dan pengangguran. Maka pemerintah dan kelompok pengusaha perlu menjalin hubungan bisnis yang serius, termasuk dengan negara mitra,” ujar dia.
Melalui ICA CEPA, kata Anindya Bakrie, ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian. Aspek utama adalah pertahanan. Sebagai salah satu pelopor ASEAN dan sebagai negara yang tidak tergabung dalam blok kekuatan global tertentu, Indonesia memiliki tanggung jawab besar menjaga aspek pertahanan dan ketahanan.
“Ketahanan energi dan ketahanan pangan merupakan dua topik terpenting di Indonesia saat ini,” tegas dia.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng menandatangani Pernyataan Bersama Penyelesaian ICA CEPA pada pembukaan kegiatan Misi Dagang Kanada ke Indonesia, di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Total nilai perdagangan Indonesia-Kanada dalam lima tahun terakhir (2019–2023) meningkat 11,24% dengan nilai perdagangan pada 2023 sebesar US$ 3,4 miliar. Sedangkan total nilai perdagangan Indonesia-Kanada pada Januari-September 2024 mencapai US$ 2,6 miliar, naik 4,07% dibandingkan periode sama 2023. Pada 2023, neraca perdagangan Indonesia-Kanada mencatatkan defisit US$ 846,8 juta untuk Indonesia. Adapun pada Januari-September 2024, defisit menurun menjadi US$ 536,4 juta untuk Indonesia.