Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim S. Djojohadikusumo, menyatakan ketertarikan berbagai pihak asing terhadap peluang investasi energi terbarukan di Indonesia semakin besar.
Hal ini ia sampaikan usai menghadiri Bloomberg New Energy Forum (Bloomberg NEF) Summit 2025 yang digelar di New York, Amerika Serikat (AS), pada 29-30 April 2025.
Hashim, yang juga merupakan Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menyebut keikutsertaannya dalam forum tersebut sebagai pengalaman yang penting.
“Ini acara pertama Bloomberg NEF yang saya hadiri, ya, ini pertama kali. Dan bagi saya sangat berharga. Tentu ketemu banyak orang baru, relasi baru,” ujarnya.
Hashim menambahkan bahwa kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk menyampaikan perkembangan dan kebijakan Indonesia di sektor energi terbarukan.
“Saya senang sekali bisa sampaikan pesan-pesan dari Indonesia, berhubungan dengan program pemerintah di bidang renewable energy. Jadi ini bagi saya sangat berharga, dan saya berharap tetap ada hubungan dengan Bloomberg,” tambahnya.
Menurut Hashim, sejumlah investor dari berbagai kawasan menunjukkan minat serius untuk masuk ke pasar Indonesia.
“Cukup banyak funds yang tertarik untuk bisnis di Indonesia. Baik dari Amerika (Serikat), ada dari Eropa, yang sangat berminat. Juga dari China, kami sudah ketemu beberapa calon investor dari China yang tetap tertarik dengan bisnis di Indonesia. Jadi saya kira prospeknya cukup tinggi,” jelasnya.
Namun demikian, Hashim menyoroti beberapa hambatan yang masih perlu dibenahi oleh pemerintah, terutama dalam hal regulasi kandungan lokal.
“Saya kira mungkin kemudahan-kemudahan perizinannya sudah cukup bagus. Tapi masih ada beberapa kendala yang selalu dibicarakan, yaitu TKDN, tingkat kandungan dalam negeri. Itu selalu menjadi masalah bagi mitra dagang kita, terutama dari Amerika (Serikat). Jadi ini mungkin yang harus kita upayakan untuk dipangkas,” tandas Hashim
Sebagai informasi, Bloomberg NEF Summit 2025 merupakan forum internasional yang mempertemukan pelaku industri, pemodal, dan pengambil kebijakan untuk membahas perkembangan energi bersih dan upaya global menuju transisi energi.