Kadin Indonesia

Anindya Bakrie Pimpin Delegasi Kadin Indonesia Jajaki Peluang Investasi di AS

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, memimpin delegasi Kadin Indonesia dalam serangkaian agenda strategis di Amerika Serikat (AS) yang berlangsung mulai 28 April hingga awal Mei 2025 mendatang.

Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan dagang, memperluas investasi, dan membangun kemitraan global yang dapat memperkuat kapasitas Kadin Indonesia ke depan.

“Jadi intinya sampai tanggal 30 (April), kita fokus kepada Bloomberg New Energy Forum,” ujar Anin sapaan akrabnya usai melakukan pertemuan dengan Accenture’s Group pada Senin (28/04/2025) waktu setempat.

Selain itu, Anin juga menambahkan, pada 1-3 Mei mendatang, delegasi Kadin Indonesia juga akan bertemu dengan U.S. Chamber of Commerce di Washington DC untuk membahas peluang peningkatan perdagangan dan investasi bilateral.

Selanjutnya, pada 4-6 Mei, delegasi akan berpartisipasi dalam forum finansial Milken Institute 2025 Global Conference di Los Angeles.

“Kita mencari mitra untuk menguatkan kapasitas daripada Kadin sendiri yang tentu bisa mendukung pemerintah sebagai strategic partner-nya,” jelas Anin.

Terkait isu tarif perdagangan yang diterapkan pemerintah AS, Anin menegaskan bahwa Kadin Indonesia berperan sebagai “lawan main” bagi pengusaha-pengusaha AS.

“Kita ketahui bahwa pemerintah mempunyai strategi sendiri untuk bisa menstabilkan surplus 18 miliar dolar AS itu. Tapi setelah itu, Kadin mesti berpikir apa lagi yang bisa kita lakukan,” kata Anin.

Anin menyebutkan, Kadin Indonesia terus mendorong ekspor produk Indonesia seperti garmen, alas kaki, dan elektronik agar semakin kompetitif di pasar AS.

Di sisi lain, AS juga berkeinginan meningkatkan ekspor komoditas seperti kapas, gandum, dan kedelai ke Indonesia.

“Jadi kita selalu mencoba untuk mendorong produk-produk kita baik garmen, alas kaki, maupun elektronik, sehingga bisa lebih banyak lagi. Dan yang kedua juga dari Amerika (Serikat), tentu selain daripada migas, juga ingin mendorong produk-produk seperti kapas, gandum, dan juga soybean,” terang Anin.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia, Erwin Aksa, yang turut hadir dalam kunjungan ini, mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang aktif dalam bernegosiasi tarif dengan pemerintah AS.

“Kami dari dunia usaha ingin melihat bahwa pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika (Serikat) bisa segera menyelesaikan tentunya tarif negosiasi ini, sehingga ada kepastian yang baik buat pelaku usaha di Indonesia dan juga pelaku usaha yang akan masuk ke Indonesia,” kata Erwin.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Bidang Hilirisasi Kadin Indonesia sekaligus Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas juga menyoroti keberhasilan kemitraan Indonesia-AS melalui Freeport Indonesia, di mana pemerintah Indonesia kini memegang 51,2 persen saham.

“(Ini) win-win bagi semuanya, bagi pemerintah win, bagi freeport win, bagi masyarakat juga win, dan ini perlu dicontoh ke depannya,” ujarnya.

Ditambahkan Tony, potensi kerja sama di sektor critical minerals seperti rare earth (logam tanah jarang) sangat besar.

“Kita juga mendorong agar Indonesia yang sudah terlihat berhasil di Indonesia, itu bisa dilanjutkan lagi dengan kerja sama dengan Amerika (Serikat). Antara lain potensi critical minerals, dalam hal ini rare earth, yang kita juga punya potensi besar, yang masih perlu eksplorasi, perlu investasi, dan perlu dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan rare earth bagi Indonesia, bagi Amerika (Serikat), dan juga bagi negara lain juga,” tandasnya.

Turut hadir dalam kunjungan Kadin Indonesia ke AS yaitu pengurus Kadin Institute Mulya Amri dan pengusaha Indonesia seperti VP Corporate Communication Arsari Group Ariseno Ridhwan.