Home Berita Kadin Dekopin dan Kadin Kerahkan Milenial dan Koperasi Wanita Garap Program Makan Bergizi Gratis

Dekopin dan Kadin Kerahkan Milenial dan Koperasi Wanita Garap Program Makan Bergizi Gratis

by Admin

JAKARTA, – Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengerahkan generasi milenial dan koperasi wanita dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digulirkan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid, beberapa poin Asta Cita sejalan dengan cita-cita koperasi, seperti memperkokoh ideologi, memantapkan pertahanan, meningkatkan lapangan kerja, memperkuat sumber daya manusia (SDM), melanjutkan hilirisasi, membangun dari desa, memperkuat reformasi, serta memperkuat lingkungan.

“Asta Cita sejalan dengan cita-cita koperasi. Semuanya bermuara pada ekonomi kerakyatan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi bersama koperasi,” ujar Nurdin di sela-sela Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Dekopin bertajuk “Rebranding Koperasi Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045” di Hotel Mercure Ancol, baru-baru ini.

Nurdin Halid mengungkapkan, program Koperasi Maju, Muda, Berkarya yang dicanangkan Dekopin diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama melalui distribusi bahan pokok, pupuk, dan hilirisasi produk.

“Kami juga akan menyentuh kaum milenial. Maka Dekopin sekarang telah menggagas bersama Kadin, yaitu pembentukan Koperasi Maju, Muda, Berkarya. Sentuhan para pemuda-pemuda desa, kaum milenial,” tutur Nurdin, yang juga Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM.

Nurdin Halid menjelaskan, program Koperasi Maju, Muda, Berkarya tidak hanya bertujuan meningkatkan aktivitas ekonomi, tetapi juga dirancang agar menarik minat anak muda terhadap koperasi. “Insyaallah ini akan sampai di desa ada koperasi yang diminati, dan digerakkan, ditekuni oleh generasi milenial,” tegas dia.

Saat ini, menurut Nurdin, berbagai koperasi di bawah naungan Dekopin telah terlibat dalam persiapan program MBG. Contohnya Induk Koperasi Pesantren (Inkopontren) dan Induk Koperasi Wanita Indonesia telah berkontribusi dengan menyediakan sejumlah titik dapur.

Dekopin, kata Nurdin Halid, juga akan menggerakkan para peternak ayam petelur dan pedaging untuk menjadi sumber utama penyokong program MBG. Masyarakat diharapkan lebih banyak menjadi anggota koperasi ketimbang mengembangkan jumlah koperasi yang telah ada.

Dia mengemukakan, saat ini jumlah anggota koperasi di Indonesia sekitar 27 juta. Jumlah ini diharapkan terus bertambah dan diarahkan menjadi anggota koperasi konsumen, simpan pinjam, maupun koperasi di sektor riil.

Koperasi Lebih Transparan

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Transformasi Teknologi dan Digital Kadin Indonesia, Teguh Anantawikrama menyampaikan harapannya agar koperasi lebih transparan.

“Pengelolaan koperasi harus lebih terbuka. Jadi, akuntabilitasnya bisa terbuka. Apalagi era ini, era digital, saya rasa tidak sulit mencari tools yang bisa memudahkan koperasi,” ujar Teguh.

Teguh menjelaskan, Kadin akan mendorong beberapa inisiatif agar koperasi bisa maju bersama UMKM. “Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8%, kita harus bekerja sama dengan semua pihak, semua sektor. Tanpa itu, kita akan sulit mencapai target,” tandas dia.

Pelaku UMKM dan koperasi, kata Teguh, adalah pelaku usaha yang paling besar. Sekitar 90% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. “Sudah mulai muncul ide-ide, gagasan-gagasan untuk membangun supply chain (rantai pasok) bersama antar-UMKM,” tutur dia.

Teguh Anantawikrama berharap ada pembenahan yang baik mengenai data para pelaku UMKM dan para anggota koperasi. “Data UMKM kita masih perlu diperbaiki. Harus ada satu data, kita sebaiknya menghimpun data sebaik-baiknya. Data ini penting untuk pembentukan ekosistem, supply chain, serta pengembangan UMKM dan koperasi agar lebih maju lagi,” tegas dia.

You may also like

Leave a Comment