JAKARTA, – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, Indonesia perlu memperkuat kerja sama dengan Inggris. Kemitraan ekonomi dengan Inggris bisa menjadi pintu masuk Indonesia ke Uni Eropa. Apalagi pemerintah sedang merundingkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
“Kedua negara memiliki sejarah hubungan bilateral yang baik selama 75 tahun. Kerja sama dengan Inggris akan menjadi jalan masuk bagi Indonesia ke Eropa,” kata Anindya Bakrie di Jakarta, Rabu (11/12/2024) malam.
Anindya mengungkapkan hal itu usai menerima penghargaan khusus dari Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE. Anindya diganjar penghargaan dalam kapasitasnya sebagai President Director Bakrie Group atas kontribusinya mempererat hubungan Kerajaan Inggris dan Indonesia.
Anindya Bakrie menjelaskan, kemitraan dengan Inggris bisa dijadikan transisi untuk menjalin kemitraan yang lebih luas dengan negara-negra Uni Eropa melalui IEU-CEPA. “Sementara ini kan kita baru memiliki perjanjian dengan federasi Eropa, belum dengan Uni Eropa. Hubungan kita dengan Inggris bisa menjadi transisi yang baik,” ujar Anindya.
Sebaliknya, menurut Anindya Bakrie, kerja sama yang baik dengan Indonesia bisa membuka jalan bagi Inggris dan negara-negara Eropa lainnya untuk masuk lebih intens ke pasar ASEAN.
“Ini namanya simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Indonesia adalah ekonomi terbesar, populasi terbesar di ASEAN. Jadi, kita juga bisa menjadi jalan masuk,” tutur dia.
Ketum Kadin Anindya mengungkapkan, Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua blok ekonomi regional besar. Alhasil, kerja sama akan mendatangkan manfaat besar bagi kedua pihak.
“Uni Eropa punya produk domestik bruto (PDB) US$ 7 triliun, sedangkan ASEAN US$ 4 triliun. Nah, Indonesia sekitar US$ 1,3 triliun,” ucap Anindya.
Anindya Bakrie mengemukakan, selain kerja sama bisnis dan pemerintahan, Indonesia dan Inggris menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan olahraga. “Olahraga adalah konektivitas yang baik, dan konektivitas yang netral,” tegas dia.
Menurut Anindya, Inggris sangat terkenal dengan kemampuan pendanaannya, khususnya di pasar modal. London Stock Exchange, misalnya, merupakan hub penggalangan dana (fundraising) di pasar modal Eropa.
“Tak kalah penting, Inggris juga cukup berkembang dalam hal energi terbarukan, terutama angin, hidro, tenaga surya,” tutur dia.
Penghargaan Prosperity
Anindya Novyan Bakrie menerima penghargaan dari Kedutaan Besar Inggris selaku President Director Bakrie Group dalam acara Penganugerahaan Penghargaan untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Inggris-Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Anindya menerima penghargaan untuk kategori Prosperity. Penghargaan ini diberikan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE, atas kontribusi Anindya Bakrie dalam hubungan Kerajaan Inggris dan Indonesia.
Kontribusi Anindya Bakrie dalam mempererat hubungan kedua negara dipertegas oleh atribusi Duta Besar Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE dengan menyebut Anindya Bakrie sebagai “Friend of The United Kingdom with special award in recognition of his exceptional contribution to the UK-Indonesia relationship“.
Kesejahteraan dimaksud antara lain mencakup hubungan yang lebih erat dalam kemitraan bisnis kedua negara, meningkatkan arus perdagangan dan investasi, serta memperjuangkan tata kelola yang baik dan reformasi regulasi.
“Saya dikasih suatu award, karena memang selama lima tahun banyak aktif dengan Inggris, baik menyangkut bisnis renewable energy maupun electric vehicle,” kata Anindya Bakrie.
Kerja sama dengan Inggris, menurut Anindya, juga merambah bidang olahraga dan pendidikan. Contohnya salah satu pemain andalan Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, kini meniti karier di klub sepak bola Inggris, Oxford United.
“Selain itu, tentunya kami juga aktif dari sisi filantrofi, terutama edukasi. Jadi, terima kasih telah diberikan kepercayaan dan kehormatan ini,” tegas Anindya.
Anindya Bakrie mengapresiasi hubungan bilateral yang telah dijalin Indonesia dan Inggris selama 75 tahun ini. Apalagi, ke depan akan semakin banyak kerja sama yang dijalin oleh kedua negara setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Inggris, beberapa waktu lalu
“Waktu Pak Presiden Prabowo berkunjung ke Inggris, BP tanda tangan komitmen investasi US$ 7,1 miliar. Dan yang paling penting adalah dari sisi energy transition. Kerja sama ini menunjukkan pengakuan dari Inggris terhadap Indonesia dalam melakukan transisi energi,” ujar dia.