Kadin Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menggelar Operasi Pasar Murah untuk menyediakan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat, sekaligus membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Operasi Pasar Murah diluncurkan Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie bersama Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono di kantor Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/03/2025).
Sebelumnya, atas inisiasi Kadin Jakarta, Kadin Indonesia juga menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk menggelar program Sembako Murah di 44 kecamatan se-Jakarta dan melakukan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM.

Dalam program Operasi Pasar Murah di Pondok Gede, Kota Bekasi tersedia berbagai kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, mulai dari beras, minyak, telur, terigu, daging, cabai, bawang, hingga buah-buahan. Masyarakat tampak antusias berbelanja.
Anindya Bakrie menegaskan, program Operasi Pangan Murah tidak hanya ditujukan untuk membantu masyarakat mendapatkan harga pangan dengan harga terjangkau, tetapi juga membantu para pelaku UMKM, khususnya pengusaha mikro. Itu karena para pedagang yang terlibat merupakan pelaku usaha mikro.
“Operasi pasar murah merupakan salah satu cara Kadin bersama Bapanas dan Pemkot Bekasi agar masyarakat mendapatkan harga pangan dengan harga terjangkau menjelang Idulfitri, sekaligus untuk membantu UMKM dan menggerakkan perekonomian nasional,” kata Anindya.

Gerakan serupa, menurut Anindya Bakrie, akan terus dilakukan Kadin bersama pemda, BUMN, dan swasta, demi meringankan beban masyarakat. “Sebagai mitra pemerintah, tentu kami akan membantu pemerintah menjaga daya beli masyarakat dan menggerakkan ekonomi,” ujar dia.
Anindya menjelaskan, ketahanan pangan adalah salah satu isu yang sangat krusial. Itu sebabnya, isu ketahanan pangan masuk empat program hasil cepat (quick wins) Kadin Indonesia yang diwujudkan melalui pembukaan usaha di sektor pertanian.
“Kami berharap ke depan semakin banyak lapangan kerja tercipta lewat program ini, sehingga akan banyak petani, peternak, nelayan, petambak, dan lain-lain terserap dan mendapatkan manfaatnya,” tutur dia.
Anindya Bakrie yakin jika semua pihak terlibat dalam program ketahanan pangan, Indonesia bukan saja mampu memenuhi kebutuhan pangan dari hasil produksi sendiri. “Indonesia juga bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tegas dia.
Sementara itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengapresiasi peran Kadin Indonesia dalam Gerakan Pangan Murah. Sebab, gerakan ini bisa menggabungkan hulu dan hilir kegiatan bisnis di sektor pangan.

“Jadi, ini memang hasil diskusi saya dengan Mas Anin, karena Pak Presiden ingin harga di petani dan peternak itu baik, harga di konsumen juga baik. Jadi, dua-duanya dapat,” kata Arief.
Arief mengungkapkan, Kadin Indonesia dan Bapanas akan terus menggelar banyak program pangan ke depan, termasuk menjalin kerja sama dengan Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). “Tujuannya agar ekonomi kita tumbuh sebagaimana ditargetkan Presiden dan menjadi harapan kita semua,” papar dia.
Jadi Inspirasi Ramadan
Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie juga berharap program Gerakan Pangan Murah yang digelar bersama Bapanas dapat menginspirasi masyarakat di bulan Ramadan. “Acara-acara seperti ini semoga memberikan motivasi untuk berbuat baik di bulan yang baik ini,” ujar dia.
Kerja sama dengan para pemangku kepentingan lain, kata Anindya, diperlukan agar program-program tersebut mencapai hasil maksimal. “Melalui program-program seperti ini, Kadin dapat ikut memastikan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8% dalam jangka menengah panjang,” tutur dia.

Di sisi lain, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono mengapresiasi keterlibatan Kadin Indonesia secara aktif dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Sejumlah program Pemkot juga memiliki irisan dengan quick wins yang digagas Kadin Indonesia.
“Kadin mulai bergeser ke isu-isu yang memang krusial dan menjadi kebutuhan bangsa ini, seperti ketahanan pangan serta kesehatan ibu dan anak. Ini karena korelasinya ke Asta Cita yang dicanangkan Bapak Presiden Prabowo,” ujar dia.
Pemkot Bekasi, menurut Tri Adhianto, juga punya program bantuan bagi warga Bekasi yang ingin bekerja di luar negeri. “Mulai dari proses pelatihan sampai keberangkatan ke luar negeri akan dibiayai APBD Kota Bekasi,” kata Tri.
Dia menambahkan, program ini muncul karena Kota Bekasi bukanlah kota industri. Alhasil, diperlukan penciptaan lapangan kerja baru yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan warga Kota Bekasi.

Ajak Kadin Berinvestasi
Dalam kesempatan itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengajak para anggota Kadin Indonesia berinvestasi mesin penggilingan padi untuk menyambut panen raya yang akan berlangsung pada Maret-April 2025.
“Kemarin saya bertemu beliau dan teman-teman pengusaha. Kami tawarkan untuk membuat satu paket paddy to rice machine (penggilingan padi),” kata Arief.
Arief mengungkapkan, investasi penggilingan padi mencapai Rp 10-15 miliar. Dalam skema investasi tersebut, para pengusaha dapat menjadi pembeli siaga (standby buyer). “Jadi, begitu padi dikeringkan sudah siap dijual dalam bentuk gabah kering giling (GKG),” ucap dia.
Arief mengatakan, banyak sekali peluang bisnis dalam proses pengolahan padi menjadi beras siap jual. Kadin Indonesia diharapkan berperan menjembatani petani di sentra produksi dengan pembeli tetap. “Ini bisa menjadi penghubung stand by buyer atau off taker,” ujar dia.
Merespons hal itu, Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya akan bekerja secara nyata dengan berbagai pihak, termasuk Bapanas.

“Kami ingin mengajak para pelaku bisnis menggerakkan ekonomi agar industri dapat berjalan. Yang paling penting masyarakat menerima manfaatnya,” tegas dia.
Anindya menambahkan, Kadin Indonesia telah merancang prototipe empat program quick wins untuk membantu pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), pembangunan 3 juta rumah murah, dan pemberdayaan pekerja migran.
Salah satu dari empat program quick wins Kadin Indonesia, menurut Anindya Bakrie, memiliki irisan dengan Bapanas, yaitu program ketahanan pangan. ”Jadi, kalau dulu Kadin identik dengan program industri-industri besar, infrastruktur, sekarang lebih fokus ke empat program quick wins,” ujar dia.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pertanian, Devi Erna Rachmawati menambahkan, selain menggelar operasi pasar dengan Bapanas, Kadin berharap bisa menjalin kolaborasi lain untuk mendukung sektor pertanian.
Menurut Devi, kolaborasi Kadin dan Bapanas dapat menjaga inflasi dan menggerakkan ekonomi. “Setelah Ramadan, kami berharap tidak hanya operasi pasar, tapi juga ada kegiatan lain, misalnya untuk urban farming,” kata Devi.