JAKARTA, Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menyatakan, pidato Presiden Prabowo Subianto seusai dilantik menjadi Presiden dan arahannya pada sidang kabinet paripurna pertama telah membawa angin optimisme di kalangan pengusaha.
“Pidato Presiden Prabowo dapat menjadi gambaran tentang apa yang akan dilakukan pemerintah ke depan,” kata Anindya Bakrie saat menyampaikan orasi kebangsaan dalam agenda HUT ke-14 Aliansi Kebangsaan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Anindya, yang secara khusus memuji pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto seusai dilantik, mengungkapkan, kalangan pengusaha yakin target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% bisa dicapai secara bertahap.
“Beliau (Prabowo) mengatakan bahwa penegakan hukum adalah prioritas utama. Nah, ini sangat penting dalam dua hal. Pertama tentu untuk mencegah kebocoran, baik di APBN maupun di perekonomian Indonesia. Kedua yaitu untuk memberikan kepercayaan kepada investor,” ujar dia.
Menjadikan penegakan hukum sebagai prioritas, menurut Anindya, sangat penting untuk mencegah kebocoran, termasuk kebocoran APBN. Nilai APBN 2025 berkisar Rp 3.600 triliun atau 15% terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencapai Rp 22.000 triliun.
Optimisme lainnya, kata Anindya Bakrie, adalah keinginan Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air bersih. Dengan mengejar swasembada pangan akan muncul sejumlah sumber ekonomi baru, yang juga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB.
“Contohnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan sekitar 8 juta telur dan 8 juta ekor ayam per hari. Ini bisa menggerakkan ekonomi, khususnya ekonomi akar rumput, sekaligus menuntut kita untuk berswasembada pangan,” tegas Anindya.